Bagi saya, perkembangan teknologi informasi nyata-nyata menggugurkan minat dan kemampuan menulis. Piranti kerja semacam komputer dengan software perkantorannya, tidak (belum) mampu mengakomodir proses belajar menulis, bahkan lebih buruk lagi, menimbulkan budaya baru yang bagi saya berbahaya, menimbulkan efek kecanduan dan berujung kebodohan, yakni copy paste.
Mirip dengan pornografi ataupun narkoba, aktifitas copy paste menghasilkan efek nikmat sesaat, yang akan terus menjadi solusi fiktif bagi masalah yang dialami. Bahkan saya menemukan, penderita penyakit kopas bisa segera marah jika hasratnya tidak segera terpenuhi.
Contoh kasus sederhana, ada blog yang isinya membagi tips yang berguna untuk menyelesaikan masalah tertentu, yang merupakan materi pembelajaran di sekolah atau universitas. Konten sangat lengkap, lugas dan tuntas, namun, tidak bisa di copy paste. kita lihat respon dari pengunjungnya
Bahkan ada yang lebih ekstrem,
Hal ini, sebagai salah satu bukti keengganan menulis sebagai yang sedikit banyak menggambarkan mental pembelajar yang dimiliki (sebagian) naradidik kita. Sebagian orang mengatakan, kemajuan adalah kerusakan dalam bentuk yang lain, ketidakmampuan menulis adalah salah satu contohnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar