Jumat, 06 Maret 2015

Zona Nyaman - Reinvented

Apakah Anda sering mendengar kata tersebut? Saya dulu sering banget denger kata-kata itu, disaat Tuhan menakdirkan saya untuk sering ikut seminar motivasi. Ternyata, zona nyaman itu sangat subyektif. Pemaknaan terhadap zona nyaman benar-benar tergantung dari pengalaman hidup yang telah dilalui. Contoh kasus yang sering dibawa dalam seminar. "Anda harus berani meninggalkan pekerjaan dan gaji untuk menjadi pengusaha sukses" atau yang lebih galak, "Bakar Ijazah Anda!". Intinya adalah memposisikan diri menjadi kepepet dan tidak punya pilihan lain. Itulah "bensin" utama untuk berani menjadi orang sukses (berwirausaha).

Demi mencari kesuksesan, cukup lama saya ikut mainstream, yang mengatakan untuk mencapai pencapaian hebat, harus berani keluar dari zona nyaman dalam sudut pandang seminar. Hingga beberapa tahun terakhir, saya merekonstruksi pemahaman tentang zona nyaman dan kesuksesan. Poin pentingnya adalah, zona nyaman  DAN sukses (ternyata) sangat subyektif. Kita tidak bisa semena-mena menggunakan sudut pandang zona nyaman atau kesuksesan orang lain untuk menilai diri kita.

Apa Zona Nyaman?
Menurut saya zona nyaman adalah sebuah keadaan yang ideal, yang harus kita ciptakan demi meraih cita-cita. Anda harus mempunyai cita-cita LEBIH DULU untuk kemudian berusaha menciptakan zona nyaman. Tanpa dream, cita-cita, goal, kita akan bingung dalam merumuskan zona nyaman. Yang ada malah zona nyamannya pemalas, nyaman dalam keadaan tidak produktif.

Ketika keadaan saat ini sangat mendukung dalam mencapai cita-cita Anda, kenapa harus dikorbankan? ngapain keluar dari "zona nyaman"?

Berikutnya, perbaiki cita-cita Anda. Perbagus, perbanyak perindah cita-cita Anda. Semoga kita semua diberi kemudahan dalam meraih cita-cita. Itulah bagi saya, paling tidak untuk saat ini, makna dari kesuksesan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar